Membeli mobil tidak seperti membeli baju, baru dibeli tidak cocok dapat diberikan ke teman atau saudara atau dijual lagi tapi kalau mambeli mobil tidak bisa, dengan harga  ratusan juta, setelah  dibeli mobil  mau tidak mau harus dipakai lagi sampai ada uang lagi untuk ganti dengan model yang terbaru. Trik membeli mobil baruberdasarkan pengalaman membeli mobil baru berikut  ini tips yang dapat anda gunakan sebagai pertimbangan untuk membeli mobil baru:

Ketika  anda baru beli  mobil APV  baru perlu diperhatikan apakah paket mobil yang anda beli sudah termasuk  anti karat, paint protection? bisanya untuk hal tersebut anda dapat lihat seperti Toyota Avanza misalanya ada indikator dengan  stiker anti karat yang terdapat di kaca mobil depan yang menanadakan bahwa “Paint Protection” telah ditambahkan oleh Nasmoco bukan bagian dari pabrik toyota, kalau mobil yang lebih mahal biasanya terdapat sertifikat anti karat  sekaligus  “paint protection”. Untuk APV atau mobil murah lainnya bisanaya  “paint protection”  tidak ditambahkan

“Paint Protection” yaitu lapisan clear yang disemprotkan ke seluruh body kendaraan yang  befungsi untuk melindungi cat mobil agar cat mobil lebih tahan tahan gores dan melindungi cat mobil agar warna tidak pudar. Kedaraan tanpa “paint Protection” bisanya untuk warna-warna seperti hitam akan sangat kelihatan bekas-bekas goresan lap dan goresan-goresan kecil lainnya akibat dari gesekan dengan rumput, tangan orang., sehingga mobil akan lebih kelihatan tua dengan tahun produksinya atau kapan mobil tersebut mulai dipakai.

Untuk mobil APV atau mobil baru lainnya sebaiknya ditanayakan kepada selesnya apakah paint protection, mobil anda sudah memakai atau belum, apabila belum sebaiknya and tambahkan sendiri dengan hanya 2 jutaan warna mobil and akan kelihatan lebih  baik untuk  minimal 2 tahun mendatang.

V belt pada SUZUKI APV  berfunsi untuk menggerakan motor dinamo yang menghasilkan listrik dan menggerakan pompa power stering, ada due belt yang terpasang. Umur pemakian berkisar 50.000 km, pada km ini secara fisik belt sudah mulai rusak, karena mengeras dan mulai pecah-pecah sehingga harus diganti untuk keamanan mesin, karena harganya tidak terlalu mahal dan mudah dipasang tidak harus ke bengkel resmi.

Ketika v belt sudah mulai rusak karena mengeras, atau ketika v-belt baru dipasang, biasanya sering terdengar bunyi “cit-cit” yang tidak berbahaya hanya saja sangat mengganggu, ini disebabkan karena gesekan antara v bel dengan puli-puli dimana v belt terpasang.

Setel baut tensioner v-belt putar secukupnya sampai tidak kendur, untuk vbelt power steering dan AC terletak dibagian bawah sedangakan untuk vbelt dinamo terletak dibagian atas berdekatan dengan dinamo… Atas saran seorang mekanik, cara instant untuk menghilangkan bunyi “cit-cit ” pada vbelt ternyata sangat mudah, hanya dengan mengoleskan sedikit vaselin atau gemuk pada sisi-sisi v-belt, bunyi cit-cit akan hilang, tapi kalau Vbelt sudah kendur dan pecah-pecah memang harus diganti.

Kapan harus mengganti Vbelt ?
dan Anda buka jok dan  raba perhatikan keadaan Vbelt apakah masih bagus atau tidak. Apabila kelihatan sudah retak-retak saatnya ganti walaupun vbelt masih dapat memutar puli AC dan Powers stering karena sangat berisiko untuk putus, atau keluar dari relnya.  Apabila v-belt putus tidak akan ada AC dan mobil tidak dapat dikendarai hanya karena kelalaian anda untuk mengganti barang yang harganya tidak mahal.

Pagi itu mobil baru pulang dari luar kota, driver mengeluhkan kalau AC mobil yang biasanya dingin, kali ini ada masalah dengan keluhan bahwa selama perjalanan kadang AC dingin dan kadang panas. Kita coba analisa dulu sebelum dibawa ke tukang AC untuk kontrol apa penyebab AC kadang dinginkadang tidak …

Untuk menemukan penyebeb AC APV tidak mau dingin, pertama kali kita urutkan dari hal yang sederhana yakni mencheck tombol stelan AC dibawah audio, di situ tidak ditemukan sesuatu yang janggal, kemudian kabel- kabel, sekring tidak juga tidak ada yang beres dan terakhir adalah relay .. oh ada yang janggal !! Reley lepas dari tempat dimana dia bertengger  didekkat kotak sekring dan pada posisi terbalik… setelah dicheck ooh disitu banyak serbuk berwarna biru.. oh jangan-jangan inilah penyebabnya.. betul ternyata setelah dilepas salah satu dari kaki relay ternyata pustus…. oh inilah penyebabnya .

Relay lepas dan pada posisi terbalik, saat terjadi hujan atau mobil dicuci kan kemasukan air dan air akan bereaksi dengan tembaga kaki relay dan inilah yang menjadikan adanya serbuk berwarna biru.

Relay AC APV speknya adalah relay 12 Volt merek Omron,  untuk menggantinya tidak ada yang sama, kita dapat menggantinya dengan relay yang sejenis asal dudukan kaki-kakinya sama dengan merek Denso, harga di pasaran adalah RP 55.000  tampilanya KW sedangkan di Dealer hanya RP 35.000. Untuk merek Omron katanya sudah tidak dipakai lagi harganya terlalu mahal yaitu RP 150.000

Oh ternyata hanya dengan RP 35.000 AC normal kembali.. dari pada dibawa ke bengkel malah nanti diklaim gasnya habis.. ini itu sehingga nanti total perbaikan dapat mencapai RP 500.000 an

Ketika datang ke bengkel resmi Toyota, untuk reguler tune up pada kilometer ke 50.000 Toyota disarankan untuk perawatan AC yakni dengan mengganti oli AC mobil dan menambah gasnya .

Loh dibanding dengan mobil APV kok  hampir 200.000 kok belum pernah sama sekali melakukan perawatan AC ?  Setelah beberapa saat diskusi dengan  pihak bengkel dijelaskan bahwa AC pun memerlukan perawatan, bukan saja membersihkan saluran angin dingn dan kipas-kipas AC namun perwatan  AC bisanaya  dilakukan penggantian oli dan penambahan gas, dan apabila diperlukan dilakukan pengecekan saluran gas dan kondensor AC.

Dengan cara yang murah usia pakai AC dapat diperpanjangan karena umur onderdil akan lebih lama, dan resiko AC mati ketika  kendaraan dipakai akan lebih diperkecil, dengan pergantian oli  AC  kotoran dan endapan yang terdapat didalam system  mesin pendingin dapat dibersihkan.

Yang dimaksud perawatan  tidak memandang apakah suhu AC masih dingin, akan tatapi perawantan adalah wajiib untuk memperpanjang usia pemakaian AC. Perwatan AC dapat dilakukan kapan saja sebelum terjadi trouble suhu tidak dingin. dan dapat dilakukan di bengkel AC yang bersertifikat  sehingga perawatan tidak merembet ke perbaikan .

Kapan mobil harus ganti oli mesin adalah pertanyaan yang sangat suit dijawab karena tidak ada batasan yang jelas, Pada bungkus kemasan oli merek apapun tidak pernah direkomendasikan berapa km oli harus diganti, pada buku pedoman mobil juga tidak secara tegas dijelaskan kapan oli mesin harus diganti?

Interval pergantian oli mesin dipengaruhi oleh

1. Jenis oli mesin
Ada pendapat yang mengatakan tiap 3.000 km oli mesin harus diganti ada pula yang berpendapat tiap 5.000km oli mesin harus diganti.  Produsen oli mesin dan penjual oli dan bengkel mesti akan mengatakan bahwa semakin sering oli diganti mesin kan semakin baik, pendapat ini betul, dengan oli yang selalu baru mesin akan semakin lebih awet, namun tidak bagi pemilik mobil semakin sering oli mesin  diganti kan semakin tinggi  biaya operatiional mobil. Pergantian oli mesin adalah setiap  3.000 km adalah pendapat lama, yang mengacu pada oli mesin produksi awal yang berbahan dasar murni menggunakan  oli mineral, oli jenis ini tidak bertahan lama memang daya tahannya hanya 3.000 km, biasanya kita yang awam akan merasakan perbedaan suara mesin setelah melewati 3.000km, sedangkan yang mengatakan oli harus diganti tiap 5.000km mengacu kepada jenis oli yang sudah semi sintetik  yakni campuran antara oli mineral dan bahan sintetik.  oli in akan lebih awet. Saat ini banyak produk oli full synthetic maka interval pergantian oli dapat mencapai 10.000 km,

Untuk Oli mineral dan semi syntetic disarankan untuk pemakaian mesin-mesin tua sedangjkan jenis full sytetic disarankan untuk mesin-mesin baru karena kekentalannya memang disesuikan dengan celah antar nderdil yang sangat rapat. Untuk kendaraan yang tidak pernah dipakai bisanya buku pedoman pemilik dan bengkel masih juga menyarankan pergantian oli tiap 3 bulan, pendapat ini juga kurang valid mengingat oli dalam mesin yang tidak digunakan,  ibarat oli dalam kaleng.

2. Usia Kendaraan
Untuk mobil yang sudah lelah interval pergantian oli mesin akan semakin rapat, karena banyak onderdil yang sudah aus sehingan volume oli akan semakin cepat berkurang dan kotoran akan dengan mudah bercampur oli mesin   yang memang salah satnya adalah mambersihkan mesin, Sedangkan untuk mobil  yang masih muda interval pergantian oli akan semakin panjang karena memang systemnya berbeda dan celah antara onderdil masih sangat rapat.

3. Pemakaian KendaraanKendaraan yang dipakai mengangkut beban akan disarankan untuk lebih sering mengganti oli, karena sering mesin berputar dengan RPM yang tinggi, misalnya angkot atupun truk  walaupun jarak yang tertulis belum sampai  saatnya ganti oli akan tatapi disarankan untuk ganti oli, karana putaran masin yang tinggi akan mengurangi usia pemakaian oli, berbeda dengan mobil keluarga yang hanya dipakai hanya untuk 2 orang, pemakaian oli sampai pada batas limit pemakaian oli yang disarankan akan masih tetap aman.

Berdasarkan sumber resmi Pertamina, pada kondisi penggunaan yang normal maka masa pakai pelumas Pertamina sbb:

* Prima XP 20W-50 API SJ = 7.500 km

* Prima XP 10W-40 API SL = 10.000 km

* Fastron 10W-40 API SL = 15.000 km

* Fastron 20W-50 API SL = 15.000 km

* Meditran SX 15W-40 API CH-4 = 10.000 km

Sehingga mengganti oli sebelum melebihi masa pakai oli seperti tersebut diatas adalah dianjurkan, karena oli masih bagus.

Kesimpulan:
Jadi kapan oli mesin harus diganti adalah sangat rancu tergantung dengan usia kendaraan, jenis oli dan kantong pemilik kendaraan. Pengalaman kita sebagai pemilik APV  dengan menggunakan oli syntetic SGO walaupun  interval pergantian oli tiap 10.000km, mesin masih halus dan olinya tidak kelihatan hitam pekat.

Kalau dibandingkan dengan jenis mobil lain ketika mobil apv terjebak dalam kemacetan atau mobil berjalan lama, aki mobil apv akan mendidih seperti layaknya air yang sedang direbus di panci, gelembung -gelembung udara akan keluar dari air dan uap air aki akan nyemprot-nyemprot dari lubang tutup aki, “air mendidih” inilah  salah satu yang menyebabkan aki mobil apv tidak bertahan lama.

Penyebab:
Aki APV terletak  di compartment dibawah jok yang notabene  aliran udara hanya ada ketika mobil bergerak dan terletak  sangat dekat dekat exhaust manifold sehingga aki akan terkena panas langsung yang berasal dari manifold  gas buang mobil , dengan demikian  air aki di dalamnya  akan mendidih seperti air direbus dalam panci .

Cara mengatasi: 
Untuk mengatasi masalah seperti itu adalah menyekat panas yang keluar dari manifold agar tidak langsung ke aki, anda dapat membuat sendiri dengan sisa plat nomer atau dengan spon peredam yang dijual meteran. Atau beli sarung aki yang terbuat dari asbes yang dapat  beli di toko aki. Berdasarkan pengalaman  dengan penambahan sekat ini suhu aki akan menjadi relatif dingin . Akan tetapi uapnya akan menyebar  yang akan mengakibatkan korosif dimana-mana

Kesimpulan:
Berdasarkan pengamatan  yang menyebabkan air aki di mobil APV cepat mendidih bukan karena amper aki yang kurang besar namun letak aki yang terlalu dekat dengan exaust manifolt.  Sayangnya dari awal insiyur  perancang mobil apv kurang cermat merancang  penempatan aki dan  pabrik tidak pernah mengkoreksi rancangan sehingga persoalan yang kelihatan penting, karena hanya sekat akan menjadi catatan yang sangat berarti buat konsumen karena umur aki manjadi relatif singkat .